Microgreen dikonsumsi karena diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Selain itu, rasanya yang unik dapat melengkapi hidangan salad yang disajikan di restoran. Kalau di Indonesia, mungkin kita mengenal kecambah kacang hijau tapi itu berbeda dengan mikrogreen.
Bedanya, jika kecambah tidak ditanam di media tanah, maka microgreen ditanam sebagai tanaman muda dengan ukuran hingga sekitar setengah jengkal atau sejengkal.
Microgreen memiliki rasa yang unik, tergantung jenis tanaman yang ditanam. Anda dapat menemuka rasa manis dan aroma rempah lainnya. Selain itu juga memiliki beragam warna dan tekstur. Dalam penggunaannya, microgreen dapat dimakan sebagai salad, sup, dan sandwiche.
Tanaman microgreen dapat berasal dari beragam jenis sayuran, herbal, dan tanaman lainnya. Ukurannya mulai dari 1 inchi hingga 3 inchi, termasuk akar dan daunnya. Microgreen dipanen dengan memotong batang tanaman muda, tepat sekitar satu ruas jari di atas tanah. Rata-rata microgreen dipotong saat usia 10-14 hari sejak benih disemai.
Microgreen mulai muncul dalam berbagai menu makanan pada awal 1980-an di San Francisco, California. Di California Selatan, microgreen ditanam sejak sekitar pertengahan 1990-an. Ada berbagai jenis tanaman yang ditanam sebagai microgreen antara lain arugula, basil, beet, kale, cilantro, dan campuran tanaman yang disebut Rainbow Mix. Kini hobi menanam microgreen telah menyebar luas dengan beragam tanaman yang dimanfaatkan. Saat ini industri microgreen dikembangkan oleh beragam perusahaan benih dan para penanamnya.
Rumput gandum (wheatgrass) juga termasuk dalam salah satu jenis dari microgreen karena dimanfaatkan saat tanaman masih muda antara 8-14 hari. Anda juga dapat mulai mencoba hobi microgreen ini di Indonesia. Anda bisa menanam beberapa jenis tanaman yang saya sebutkan di atas, atau Anda berkreasi dengan mencoba tanaman jenis lain yang banyak di Indonesia.
Bagi Anda yang membutuhkan bibit rumput gandum, silahkan hubungi WhatsApp: 081288851177.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar